About us

Rabu, 22 Desember 2010

Srimad-Bhagavanta Canto satu

OSA,Mulai hari ini saya akan mencoba memposting Bab I dari srimad-bhagavanta secara berseri.
hal ini saya lakukan semata - mata ingin berbagi kepada teman - teman yang berhasrat untuk mengetahui isi dari kitab tersebut. Terima Kasih kepada J Mazo karena kitab ini saya coba translate dari Koleksi beliau.
Tentunya dalam menterjemahkannya, saya bisa lakukan sejauh kemampuan dan pemahaman saya. mudah- mudahan makna asli yang terkandung di dalam kitab tersebut tidak terbelokkan dan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pengarang aslinya yang mulia Srila Vyasadeva. semoga postingan saya ini membawa kita kepemahaman yang lebih jauh tentang Tuhan. Semoga Damai selalu !

CANTO SATU

Bab satu Pertanyaan orang – orang bijaksana

1. O TuhanKU Sri Krisna, Putra Vasudeva, o yang  meresapi semuanya sebagai Personalitas ( kepribadian ) Tuhan. Saya haturkan rasa hormat dan sembah sujud hanya kepada beliau. Saya bermeditasi melalui Beliau, karena Beliau adalah kebenaran abadi dan penyebab adanya awal mula penciptaan, pemeliharaan dan peleburan di alam semesta ini. Beliau secara langsung dan tidak langsung hadir dalam setiap manifestasi. namun beliau sendiri bebas sebab tidak akan ada sebab tanpa ada beliau.. Hanya dari beliaulah ajaran weda pertama kali disampaikan kedalam hati Brahma, Karena beliau jugalah para bijaksana dan para Dewa ditempatkan kedalam ilusi. Ilusi memperlihatkan air terlihat didalam api,atau tanah terlihat dalam air. Karena beliau juga alam material ini  ada, yang wujudkan untuk sementara waktu sebagai reaksi dari Tri Guna, kelihatan seperti nyata tetapi sesungguhnya tidak. Untuk itulah saya bermeditasi lewat beliau Tuhanku Sri Krisna,yang selalu ada ditempat tinggalnya yang abadi yang mana selalu bebas dari pengaruh dunia material yang dihadirkan lewat ilusi. Saya bermeditasi lewat beliau, UntukNya yang merupakan Kebenaran Abadi.

2 .Bhagavata Purana ini menolak secara mutlak terhadap seluruh aktivitas religius yang hanya sekedar untuk bisa mendapatkan materi. Bhagavata Purana juga mengemukakan kebenaran tertinggi, dan sangat mudah dipahami oleh orang – orang pencari kebenaran yang memiliki hati yang murni. Kebenaran tertinggi adalah kenyataan yang membedakan dari ilusi. misteri kebenaran diungkapkan sampai keakar- akarnya disini.  Bhagavatam yang indah ini disusun oleh Maharesi Vyasadeva (dalam kedewasaanya) yang cukup bagi dirinya untuk mengalami kebenaran akan Tuhan. Apa yang di perlukan oleh penulis yang lain ?. secepatnya memperhatikan & tunduk mendengarkan pesan dari Bhagavantam. dengan pengetahuan yang membudaya ini, Tuhan tertinggi secara perlahan ditumbuhkan didalam hati mereka

3. O para ahli dan pemikir, kesukaan akan Srimad-Bhagavantam, ibarat buah matang yang dipetik dari pohon keinginan dalam kesusastraan weda. Disampaikan lewat bibir Sri Sukadeva Goswami. Untuk itulah buah ini menjadi lebih berasa. Walaupun sari-sari  madunya sudah pernah dirasakan semuanya. Termasuk oleh jiwa yang bebas.

4. Suatu hari di tempat suci dalam hutan Naimisaranya, orang - orang bijaksana yang dipimpin oleh beliau Saunaka mengadakan dan menyelenggarakan upacara pengorbanan 1000 tahun untuk memuaskan Tuhan dan penyembahNya.

5. Suatu hari, sesudah selesainya tugas pagi mereka dengan menyalakan api pengorbanan dan persembahan. ditunjukkkan kepada yang terhormat Srila Suta Gosvami,  orang – orang Bijak mengajukan pertanyaan, dengan rasa hormat, tentang masalah berikut.

6. Orang – orang bijak berkata: Rasa hormat saya Suta Gosvami, Anda benar- benar bebas dari semua sifat buruk dan sangat berpengalaman dalam kesusastraan, terkenal dalam kehidupan beragama, tentunya Purana dan sejarahnya juga. anda sudah mendalami semuanya dan bisa juga menjelaskannya.

7. Sebagai seorang yang sudah lama belajar weda, O Suta Gosvami, anda mendapatkan  pengetahuan dari Vyasadeva, yang merupakan inkarnasi dari Tuhan,  dan anda juga tahu orang – orang bijaksana lain yang benar – benar berpengalaman dalam segala jenis pengetahuan fisik dan metafisika.

8. Dan karena anda patuh, Guru spiritual anda telah memberikan anugerah buat anda sebagai muridnya. Untuk itu mohon beritahu kami pengetahuan yang anda peroleh dari beliau.

9. Kami mohonkan untuk itu, yang telah dianugerahi selama bertahun- tahun, jelaskan kepada kami, dengan cara yang mudah dipahami,  apa yang telah anda tetapkan untuk menjadi kenyataan dari pokok – pokok kebaikan untuk seluruh umat manusia.

10. O orang terpelajar, pada zaman kali ini manusia mempunyai umur yang pendek. Mereka suka bertengkar, malas, kehilangan arah, kurang beruntung, dan semuanya itu selalu menggangu.

11. Ada begitu banyak jenis kesusastaraan, dan dari semuanya begitu banyak resep-resep untuk menjalani hidup. Yang mana bisa kita pelajari semua bagian- bagianya, namun membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu o orang bijaksana, mohon diseleksi sari dari semua kesusastraan ini dan jelaskan untuk kehidupan yang lebih baik bagi semua mahluk hidup. dengan adanya ini kami berharap semoga hati mereka benar – benar puas mendengarnya.

12. Segala berkat bagi anda o Suta Gosvami, Anda tahu tujuan dari Personalitas Tuhan muncul dalam kandungan Devaki sebagai putra dari Vasudeva.

13. O Suta Gosvami, kami sangat berhasrat untuk belajar tentang Personalitas Tuhan dan inkarnasiNya. Mohon jelaskan kepada kami, pengetahuan yang telah diajarkan dan disampaikan oleh Acarya - acarya zaman dulu bagi seseorang yang ingin lebih terangkat kehidupannya . baik itu dengan cara mendengarkan atau mengatakan tentang inkarnasiNya.

14. Mahluk hidup yang terjerat dalam lingkaran kehidupan dan kematian yang sulit ini, bisa bebas dengan segera walaupun tanpa sadar menyanyikan kesucian nama Krisna. Bebas dari ketakutan yang diciptakan oleh ketakutan itu sendiri.

15. O Suta, mereka – yang bijaksana yang telah berlindung dibawah kaki padma Tuhan bisa juga menyucikan mereka yang datang dan bersentuhan dengan mereka. Seperti Air Gangga bisa menyucikan sesudah lama dipakai.

16. Siapapun disana, menginginkan penyelamatan dari sifat – sifat buruk zaman yang penuh pertengkaran ini, Siapa yang tidak ingin mendengarkan kebaikan dan keagungan Tuhan?

17. AksiNya sungguh sangat penyayang dan pengasih, dan orang bijaksana yang terpelajar seperti Narada menyanyikanNya. Untuk itu mohon bicarakan kepada kami yang sangat berhasrat untuk mendengarkan tentang PetualanganNya yang diperlihatkan dalam berbagai macam inkarnasinNya.

18. O Suta yang arif, mohon ceritakan ke kami berbagai macam  inkarnasi Tuhan di masa lampau. Seperti petualangan yang menguntungkan dan Masa lalu Tuhan, Pengendali tertinggi, yang diperlihatkan lewat kekuatanNya.

19.  Kami tidak pernah lelah untuk mendengarkan Kemunculan Personalitas Tuhan dimasa lalu yang begitu luar biasa,  setiap orang menyanyikan dan memuja keagunganNya. Bagi mereka yang telah merasakan membangun hubungan denganNya. suka mendengar tentangNya di masa lalu dan saat ini.

20. Tuhan Sri Krisna, Personalitas Tuhan, bersama Balarama, bermain seperti Manusia, begitu tersembunyi beliau mempertunjukkan begitu banyak  aksi-aksi  manusia super.

21. Tahu benar bahwa zaman Kali akan dimulai, kami bersama – sama disini di tempat yang suci ini menyelenggarakan upacara pengorbanan untuk mendengarkan pesan luar biasa dari Tuhan .

22. Kami berpikir telah mendapatkan kebaikan dengan hadirnya anda disini untuk itu tanpa berpikir panjang, kami menginginkan anda sebagai kapten kapal kami. Untuk setiap orang yang ingin menyeberangi lautan kali yang begitu rumit, yang memperburuk kualitas semua mahluk hidup.

23. Semenjak Sri Krisna, Kebenaran abadi, guru dari segala kekuatan mistis berpulang ke kediamanNya yang abadi, mohon sampaikan kepada kami siapa lagi yang pantas kami mintai perlindungan.

Bab dua Pelayanan kepada Tuhan dan Sifat Ketuhanan

1. Ugrasrava [Suta Gosvami], putra dari romaharsana, begitu puas dengan pertanyaan dari para brahmana, mengucapkan terima kasih pada mereka selanjutnya memberikan jawaban.

2. Srila Suta Gosvami berkata: ijinkan saya memberikan rasa hormat saya kepada orang Bijaksana [Sukadeva gosvami] yang mampu merasuki hati semuanya. Ketika beliau memulai kehidupan Sanyasa, meninggalkan rumah tanpa bisa dirubah, melakukan nya secara rahasia atau melalui pencarian upacara dari kasta yang lebih tinggi, ayah beliau,Vyasadeva, memisahkan kekhawatiran dari beliau, tangisannya, O putra saya, sesungguhnya hanya pepohonan, yang bisa memisahkan perasaan dengan begitu indahnya,bergema dan merespone untuk ayah yang ditinggalkan.

3. Biarkan saya persembahkan rasa hormat saya kepada beliau, Guru spiritual dari setiap orang bijaksana, putra dari Vyasadeva, karena rasa kasihannya pada orang yang mementingkan materi, yang berjuang melewati keberadaan dunia materi, beliau membicarakan pengetahuan rahasia yang ada dalam pengetahuan weda. Setelah secara pribadi mengalaminya.

4. Sebelum menceritakan Srimad-Bhagavantam ini, sebaiknya kita memberikan rasa hormat dan sembah sujud kepada Personalitas Tuhan, Narayana, kepada Nara-Narayana Rsi, manusia paling hebat, kepada Ibu Saraswati, Dewi Pengetahuan, juga Srila Vyasadeva sebagai penulis.

5. O para Bijaksana, saya baru saja ditanyakan oleh anda. Pertanyaan anda sangat bermanfaat karena ada hubungannya dengan Tuhan Krisna  dan ada hubungannya dengan kesejahteraan Dunia. Hanya pertanyaan seperti inilah yang benar - benar mampu memuaskan diri kita.

6. Kebenaran tertinggi bagi setiap umat manusia adalah ketika manusia bisa mencapai pelayanan dan cinta kasih dari Tuhan . Rasa bakti seperti ini  seharusnya tanpa adanya motivasi dan penyelaan untuk benar – benar memuaskan diri.

7. Dengan melakukan pelayanan cinta kasih terhadap Personalitas dari Tuhan, Sri Krisna. Seseorang tanpa terduga bisa dengan segera mendapatkan pengetahuan dan bisa lepas dari pengaruh duniawi.

8. Pekerjaan dan kewajban seseorang ditempatkan menurut posisinya masing – masing dan sungguh sangat sia – sia bila melupakan pesan dari Personalitas Tuhan.

9. Semua jenis kewajiban pada dasarnya dimaksudkan untuk pembebasan. Seharusnya tidak pernah ditunjukkan untuk mendapatkan materi. Lebih jauh menurut orang bijaksana. Seseorang yang bekerja dan melayani dengan tujuan pembebasan, seharusnya tidak pernah menggunakan materi untuk mendapatkan kepuasan indria.

10. Tujuan kehidupan seharusnya tidak langsung ditunjukkan untuk kepuasan indria. Seseorang seharusnya hanya menginginkan kesehatan hidup atau perawatan diri ketika menginginkan Kebenaran Abadi. Tidak ada yang lain lagi Tujuan dari setiap pekerjaan/perbuatan

11. Orang – Orang yang belajar akan Kesadaran Tuhan dan tahu akan kebenaran Abadi ini menyebutnya ini sebagai pokok dualisme Brahman, Paramatma atau Bhagavan

12.  Siswa atau orang bijaksana yang serius ingin mengetahui, harus dibekali dengan pengetahuan yang bagus dan bisa memisahkan , menyadari  Kebenaran Abadi dengan cara melakukan pelayanan kepada Tuhan  seperti apa yang disebutkan di dalam Sruti weda.

13. O terbaik diantara yang lahir dua kali, akhir  kesempurnaan yang tinggi oleh seseorang bisa diraih dengan pembebasan kewajiban dari tugas masing – masing sesuai dengan kastanya. Dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Personalitas Tuhan.

14. Untuk itu, dengan perhatian yang terpusat, seseorang harus secara terus – menerus mendengarkan , mengingat dan memuja akan kebesaran dari Personalitas Tuhan. Yang menjadi pelindung bagi para Pencinta Tuhan.

15. Dengan pedang ditangan, orang – orang cerdas memotong dan meninggalkan kumpulan karma mereka dengan mengingat Personalitas Tuhan. Untuk itulah siapa yang tidak ingin mendengarkan pesan Tuhan ini ?

16. O Orang Bijaksana yang dilahirkan dua kali, kita bisa bebas dari sifat- sifat buruk hanya dengan melakukan pelayanan yang sungguh – sungguh kepada para pencinta dan pencari Tuhan. Hanya dengan pelayanan seperti itulah seseoarng bisa memperoleh hubungan dekat untuk mendengarkan setiap pesan Vasudeva.

17. Sri Krisna, Personalitas Tuhan, adalah Paramatma(jiwa tertinggi)dalam hati setiap orang dan penolong bagi Pencinta Tuhan yang benar- benar yakin, membersihkan keinginan akan kesenangan materi dari hati setiap pencinta Tuhan yang berhasrat untuk mendengarkan pesan - pesan Beliau, membuat diri mereka menjadi baik ketika dengan tepat mendengar dan menyanyikannya.

18. Dengan secara rutin mengikuti ajaran Bhagavatam dan melayani secara tulus para Pencinta Tuhan, segala permasalahan dalam hati bisa dihancurkan semuanya dan cinta kasih kepada Personalitas Tuhan oleh seseorang dengan cara Japamantra bisa diwujudkan sebagai suatu kenyataan  yang hadir kembali.


19. Segeralah hadirkan  pelayanan cinta kasih yang diwujudkan di dalam hati, akibatnya  efek dari Tri Guna Rajas (kemarahan)  dan tamas (kebodohan), seperti nafsu berahi, hasrat dan keinginan lenyap dari hati. Dan para pencinta Tuhan mendapatkan kebaikan dan menjadi benar- benar bahagia

20. Di dalam mengusahakan  sebuah kebaikan yang murni, seseoramg yang pikirannya telah  diperuntukkan  hanya  untuk melayani Tuhan, memperoleh ilmu pengetahuan yang positip dari Beliau untuk menghadapi panggung kehidupan ini. Bebas dari segala keterikatan akan materi dan penyebabnya.

21. Meskipun berbagai kesukaran begitu menyakitkan hati, dan semua perasaan ragu dan was-was terbagi- bagi, lingkaran rantai perbuatan dengan mengharapkan hasil ( karmaphala )bisa berakhir ketika seseorang mengenal dirinya sebagai guru sejati .

22. Sudah pasti masa lalu tidak bisa di ingat kembali, semua bisa dilalui dengan cara melakukan pelayanan kepada Tuhan Krisna, Personalitas Tuhan, dengan sangat gembira, karena Pelayanan seperti ini membahagiakan diri.

23. Personalitas Tuhan secara tidak langsung  berhubungan dengan Tri Guna yaitu Satwam (kebaikan), Rajas(kemarahan), Tamas(kebodohan) dan hanya untuk kepentingan Dunia Penciptaan, pemeliharaan, dan peleburan beliau mengambil wujud Tri Murti (Brahma,Wisnu dan Siwa). Dari ketiganya ini seluruh mahluk hidup bisa mendapatkan manfaat dari Wisnu, yang merupakan wujud dari kebaikan.

24. Kayu yang terbakar merupakan bentuk dari dunia, tapi asap lebih baik dari kayu mentah. Dan api masih yang terbaik.  Dengan api kita bisa mengambil manfaat dari pengetahuan tertinggi ( lewat weda ). Sama seperti Marah(Rajas) lebih baik dari Bodoh(tamas), tapi satwam(kebaikan ) yang terbaik karena dengan kebaikan seseorang bisa menyadari Kebenaran Abadi.

25. Akhir- akhir ini semua para bijaksana melakukan pelayanan lewat Personalitas Tuhan lewat keberadaanNya sebagai Tri Guna. Mereka menyembahNya untuk bisa bebas dari kondisi materi dan memperoleh manfaat pokok. Siapapun yang mengikuti acara doa tersebut juga memenuhi syarat untuk bebas dari Dunia Material.

26. Mereka yang benar- benar serius akan kebebasan dan tidak iri hati, menghormati semuanya. Selanjutnya mereka menolak bentuk hantu dan bentuk seram dari Dewa- Dewa. Dan hanya menyembah bentuk Tuhan Wisnu dalam posisinya yang sempurna dan memberkati semuanya .

27. Mereka yang dipengaruhi oleh Guna Rajas dan Tamas menyembah leluhur, dan ada juga yang menyembah dewa – dewa yang bertugas untuk menjalankan aktivitas kosmik ini, bagi mereka yang berhasrat sekali mendapatkan keuntungan materi, manfaat wanita, kekayaan, kekuatan, dan meneruskan garis keturunan.

28-29. Dalam Sastra – sastra disebutkan, tujuan pokok dari pengetahuan adalah Sri Krisna, Personalitas dari Tuhan. Tujuan dari penyelenggaraan Upacara adalah untuk menyenangkanNya. Yoga diperuntukkkan untuk menyadariNya. Seluruh kegiatan yang dilakukan dengan mengharapkan hasil diperoleh hanya dariNya.  Seluruh kegiatan doa diperuntukkan untuk mengetahuiNya. Agama dimaksudkan untuk bisa mencintai dan melayaniNya. Sri Krisna,Personalitas Tuhan adalah tujuan tertinggi dari kehidupan.

30. Pada awal penciptaan materi. Personalitas Tuhan (Vasudeva), dalam posisinya yang terlampaui dan sulit di bayangkan, menciptakan energi sebab dan akibat dengan internal energiNya.

31. Sesudah menciptakan benda – benda materi, Tuhan (vasudeva) memperbanyak dirinya dan memasuki setiap ciptaanNya. Walaupun Tuhan berada didalam ciptaanNya yang dipengaruhi oleh Tri Guna yang beliau ciptakan namun Tuhan benar- benar bebas dan selalu melampaui.

32. Tuhan, sebagai Jiwa tertinggi, meresap dan mengisi semuanya. Seperti api melalap seluruh kayu, jadi Tuhan hadir mengisi semuanya. Tuhan adalah  satu- satunya yang  Nyata tanpa ada yang keduanya.

33. Jiwa tertinggi memasuki setiap ciptaanNya yang mana dipengaruhi oleh Tri Guna. Dan menyebabkan semuanya menikmati efek dari Tri Guna ini oleh kelembutan dari mind ( pikiran ).

34. Selanjutnya Tuhan dari seluruh jagat raya ini memelihara seluruh Planet-planet dengan menempatkan Dewa- dewa,Manusia dan binatang – binatang. Memakai peran inkarnasi, beliau memperlihatkan masa lampau untuk memulihkannya  kembali kedalam kondisi yang benar – benar murni kebaikan.

bersambung ke Bab 3......

Minggu, 19 Desember 2010

IDENTITAS ASLI SHIVA DAN DURGA

Identitas asli Shiva dan Durga
Oleh Stephen Knapp
"sebelumnya saya informasikan bahwa artikel ini saya coba translate dari artikel karya Stephen Knapp.  maksudnya hanya ingin coba ikut menyebarkan karya beliau. semoga tujuan penulisan ini tidak meleset dan menemui sasaran sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulisnya"
  
Dewa – Dewa yang begitu banyak disebutkan  dalam Veda mempunyai  peran dan  fungsi tertentu, sebagai wakil atau pengatur  kekuatan alam yang berbeda. Oleh karenanya mereka tidak sama. Mereka semua mempunyai arti yang  berbeda dan kualitas  tertentu dalam mengatur dan memanage penciptaan alam semesta. Dengan begitu, kebanyakan dari para Dewa tersebut mempunyai  posisi  khusus untuk menolong lebih mudahnya penciptaan, pemeliharaan, dan bahkan penghancuran  alam semesta. 
Analisa dari Veda menyebutkan bahwa Bhagavatam  ibarat buah yang sudah matang  dari pengetahuan Veda, seperti halnya komentar / tafsiran dari Vedanta oleh Srila Vyasadeva Sendiri, kami juga akan paparkan dari apa yang diuraikan Bhagavatam  supaya lebih mudah memahaminya.
Yang paling terkenal dari Dewa – Dewa yang disebutkan didalam Veda terdiri dari tiga yang dikenal sebagai Trinitas: Brahma, Shiva dan Vishnu. Brahma membantu dalam penciptaan dunia, Vishnu memeliharanya, dan Shiva membantu dalam menghancurkannya. Bagi mereka yang berpegang pada Veda, pada  umumnya  dibagi ke dalam tiga kategori utama; yaitu yang memuja Shiva adalah Shaiva, yang memuja  Shakti atau Batari adalah Shakta, dan mereka yang memuja Vishnu ( Vaishnava.) Sekarang marilah kita lihat siapakah sebenarnya Dewa Shiva dan Dewi Durga .
* * *
         Salah satu Dewa yang paling berpengaruh dalam  Veda  adalah Shiva. Dan salah satu yang paling dikenal dari semua batari/Dewi adalah istrinya Shiva, Durga. Mereka juga mempunyai banyak nama / sebutan lain. Antara lain, Durga dipanggil Parvati dan Sati, yang berarti kesucian. Nama Shiva artinya keberuntungan. Shiva memiliki banyak sebutan berbeda sesuai dengan fungsinya. Ketika, beliau  mengekspresikan dirii melalui ruang dan waktu, dikenal sebagai Eshwara. beliau dipanggil Sadashiva ketika berfungsi melalui udara, gabungan dari prinsip  bunyi atau sentuhan. Shiva dikenal sebagai Rudra ketika berfungsi melalui api, gabungan dari prinsip bunyi, sentuhan dan bentuk.
       Shiva adalah perwujudan dan pengendali dari tamo guna , mode dari kegelapan, kelembaman, dan cenderung menghancurkan. Tugasnya membantu menghancurkan seluruh ciptaan alam semesta bila sudah saatnya, seperti halnya bentuk kematian yang kita lihat setiap harinya. Bagaimanapun, kematian ini dan perpecahan juga dapat dipandang sebagai suatu pembaharuan, yang dipandang sebagai bagian dari Shiva.
       Kita dapat menemukan karakteristik lain dari Dewa Shiva pada Srimad Bhagavatam  (4.2. 2 ) dimana dikatakan bahwa Dewa Shiva adalah  Guru rohani/ Spiritual dari seluruh dunia ( Batara Guru ). Beliau berkepribadian tenang, bebas dari permusuhan, selalu puas dengan dirinya. Beliau adalah pemimpin para Dewa. Beliau menjadi Guru spiritual  dari dunia ini, dengan memperlihatkan bagaimana caranya memuja yang Tertinggi. Beliau dipandang sebagai seoarng Bakta/ pemuja yang murni dan terbaik. Oleh sebab itu, beliau mempunyai garis perguruan  rohani sendiri atau sampradaya  yang disebut Rudra Sampradaya yang diajarkan secara langsung lewat beliau. Ajaran beliau hari ini bisa dijumpai  pada Vishnusvami Sampradaya, atau Vallabha Sampradaya.
       Shiva digambarkan sebagai yang terkuat, kedua setelah Tuhan Vishnu.Dengan begitu beliau bukanlah yang Tertinggi, namun hampir sama kekuatannya. Walaupun beliau tidak ingin mencapai apapun di dunia materi ini, namun beliau selalu membantu orang orang didunia ini mencapai tujuannya, ditemani oleh kekuatan maya yang berbahaya batari Kali dan Batari Durga . Mereka melayani shiva dengan membunuh berbagai macam iblis yang menggangu dan orang – orang yang tidak Taat pada Tuhan. Peperangan mewakili kekuatan Kali yang menghancurkan. Kadang kala kita melihat gambar dari satu bentuk seram dari Kali berdiri dengan satu kaki pada tubuh Shiva. Ini symbol dari permohonan shiva kepada Kali dengan begitu beliau bisa menenangkanNya supaya tidak membunuh semua mahluk hidup di dunia. sehingga Shiva bisa mengontrol kekuatan material. Shiva juga mengontrol kekuatan penghancur/ destruktif,  tamo guna , mode dari kegelapan. Dibantu oleh Kali dan Durga untuk tujuan ini. Durga menolong Shiva tetap  memelihara mahluk hidup pada umumnya tetap berada dalam situasi kegelapan dari kebodohan. Oleh sebab itulah kenapa Durga dan Kali digambarkan  sebagai kekuatan berbahaya. Hanya mereka – mereka yang serius dalam menjalani kehidupan spiritual/batin dilindungi dari keadaan gelap ini.
       Shiva sering terlihat sebagai satu sosok yang  tampan, dengan rambut panjang.  dari rambutnya tersembur Ganga (Gangga) Sungai suci dan berisi bulan sabit. Warna badan beliau putih bercahaya kebiruan, tergambar mata  ketiga di antara alis dan dahi, dan mempunyai empat lengan tangan (simbul  kekuatan alam semesta) satu tangan menggenggam Trishula (tombak bermata tiga, symbol dari keahliannya mengatur ketiga mode dari sifat alami/triguna), Damaru (drum kecil berbentuk gelas, bila disuarakan mewakili bahasa atau abjad), dan memperlihatkan mudra (gerak tangan) dari Abhaya (perlindungan) dan Varada (memberikan berkat).
       Drum Shiva juga sering disebut sebagai simbol srishti , penciptaan;  abhaya ( posisi tangan memberi berkat) simbol sthiti , atau pemeliharaan; kaki beliau yang menginjak ke bawah sebagai simbol tirobhava , atau effek terselubung; dan satu kaki terangkat maknanya berkat( anugraha ), anugrah untuk lebih mendalami tentang ilusi yang diakibatkan oleh ego. Beliau terlihat membawa kampak sebagai simbol samhara , penghancuran.
       Kadang kala beliau terlihat dengan delapan, sepuluh atau bahkan sampai tigapuluh dua tangan. Ini mewakili berbagai potensi dan mengandung hal-hal seperti: Akshamala (tasbih, symbol ahli  dalam ilmu pengetahuan batin), Khatvanga (tongkat yang memperlihatkan ahli dalam pengetahuan gaib), Darpana (cermin sebagai symbol bahwa penciptaan adalah refleksi dari bentuk kosmisnya), chakra, simpul tali, busur, tombak Pashupata, bunga teratai, pedang, dan seterusnya. Beliau sering digambarkan duduk dengan memakai pakaian dari kulit harimau. Kulit harimau symbol dari perintahnya terhadap keinginannya, yang sering terdapat pada  orang-orang umumnya  seperti harimau.
       Shiva juga sering digambarkan dengan ular melilit di sekitar lengan tangannya, pinggang, leher dan rambut. Ular sering terlihat menakutkan. Sehingga ini sebagai symbol  Shiva bebas dari ketakutan. Ular juga menandakan waktu. Kalau ular beracun menggigit seseorang, beberapa menit kemudian orang itu akan mati. Dan waktu mempengaruhi semua orang tanpa bisa dihindari, cepat atau lambat. Jadi Dewa Shiva adalah Dewa Kala ( waktu ) dan Dewa kematian. Ular ini juga mengindikasikan bahwa Dewa Shiva  dikelilingi  oleh kematian tapi tidak bisa menjangkau beliau..
       Shiva juga telihat penuh dengan abu dari pembakaran mayat dan dioleskan di sekujur tubuhnya. Ini disebut vibhuti . Ini simbol kematian atau ketidak terikatan dari dunia dan panca indria. Itu juga menandakan bahwa tubuh kita, tanpa daya. pada akhirnya juga akan menjadi abu ketika meninggal dan dikremasi. Dengan demikian, kita harus buang jauh – jauh identitas badan ini dan menyadari identitas nyata kita. Abu adalah tanda bahwa Shiva menolak keberadaan Dunia ini.
       Terkadang Shiva digambarkan memakai kalung tengkorak. Tengkorak menyatakan bahwa beliau adalah Dewa penghancur dan pengatur perputaran  alam dari muncul dan menghilangnya ciptaan dunia material
       Salah satu wujud yang paling indah dari Shiva dilukiskan pada posisi tariannya, dikenal sebagai Nataraja, raja dari Kesenian ( tarian ). Seperti Nataraja, Shiva menggenggam drum damarunya pada tangan kanan. Ini simbol nada , irama dari perkembang biakan. Pada tangan lainnya, menggenggam api penghancuran. Bersama-sama ini menandakan keduanya penciptaan dan penghancuran, sebagai irama dari dunia materi. Tangan kanannya pada posisi memberi berkat dan perlindungan. sebagai Nataraja, beliau juga memakai pakaian kulit harimau, yang beliau bunuh. Ini mewakili ego, yang harus dilawan ketika menyerang dan harus dibunuh oleh pengetahuan dari guru, atau kebijaksanaan dari Nataraja sendiri. Sebagai Nataraja, satu kakinya berdiri diatas tubuh Mahamaya, ilusi penyebab dari semua penderitaan. Kaki yang lain dinaikkan, sebagai symbol dari pencapaian turiya  keadaan alam bawah sadar manusia dari bangun, bermimpi, tidur lelap, dan pengaruh dari pikiran dan penciptaan. Dengan demikian, beliau sepenuhnya bebas dari semua ini.
       Ada banyak cerita yang menjelaskann kenapa Shiva tampak seperti itu. Antara lain, Dewa Shiva terkadang nampak dengan mata ketiga di antara alis dan dahinya. Mata ketiga ini mewakili mata dari kebijaksanaan, atau indera keenam. dua mata yang lain mewakili bentuk seimbang dari cinta dan keadilan, Dengan demikian, Dewa Shiva terlihat tidak terlalu kasar atau pun juga toleran, tapi melihat segalanya secara proporsional sesuai dengan cinta, keadilan, dan pengetahuanya secara menyeluruh., mata ketiga Shiva juga mewakili matahari, bulan dan api, yang maksudnya sebagai penerang alam semesta. Bagaimana Shiva memperoleh mata ketiganya, dijelaskan bahwa suatu hari istrinya Shiva, Parvati menutup mata Dewa Shiva dengan kedua tangannya dan tiba – tiba seluruh dunia diliputi oleh kegelapan. Kemudian Shiva berkehendak menjelmakan mata ketiganya yang dimanifestasikan dari cahaya, panas dan api.
       Ada lagi Cerita lain: suatu ketika sungai Gangga diturunkan ke bumi, ketika diturunkan, kekuatannya bisa menghancurkan dunia, untuk menghilangkan effek hancurnya dunia, Shiva menerimanya pertama kali pada kepalanya, terpancur disana sampai terpencar airnya sehingga effeknya lebih ringan. Sungai Ganga dipandang telah memasuki alam semesta ketika Tuhan Tertinggi pada inkarnasinya sebagai Vamanadeva menendang kulit luar dari alam semesta dengan jari kakinya, dengan demikian bergabung dengan  Lautan Karanadakashayi, air suci yang mengelilingi alam semesta. Inilah yang menjadi gangga yang suci. karenanya, ini dipandang sebagai air pembasuh kaki dari Tuhan tertinggi. Sehingga Dewa Shiva dengan senang hati menerima di kepalanya.
       Air Ganga yang menyebar dari Shiva dipandang sebagai aliran dari pengetahuan dan pengabdian kepada Tuhan. Dewa Shiva dikenal sebagai Bakta terbaik dari Tuhan Krishna, Vishnu, atau Tuhan Rama, itulah salah satu makna dari adanya aliran Ganga pada kepala Dewa  Shiva.
       Sesuai dengan Bhagavatam  (10. 41. 15): “Air dari sungai Ganga [Ganges] mensucikan ketiga dunia, bisa menjadi suci bila mandi dengan air pembasuh kaki [Tuhan Vishnu]. Dewa Shiva menerima air itu pada kepalanya, dan dengan kesucian air itu , anak – anak dari  Raja Sagara mencapai sorga.”
       Cerita lain adalah ketika para raksasa dan para dewa mengaduk lautan susu, banyak benda yang dihasilkan dari situ. Salah satunya adalah bulan, yang diambil oleh Shiva dan ditempatkan pada rambutnya. Ini mewakili tahap dari bulan atau waktu yang berlalu, satu - satunya perhiasan untuk Shiva karena beliau menginginkannya. Bulan Purnama juga menandakan kebahagiaan dari hidup, terutama ketika tujuannya untuk jalan spiritual. cahaya bulan memberikan inspirasi dan kekuatan hidup spiritual, sama halnya cahaya bulan memelihara seluruh tanaman. Ini mewakili cahaya sejuk dari pengetahuan tentang Diri, dan pengetahuan tentang perjalanan hidup juga terkandung dalam maknanya.
       Benda lain yang dihasillkan dari pengadukan lautan susu  adalah racun yang menakutkan( hala-hala ). Shiva meminumnya untuk mencegah tersebarnya racun tersebut karena berakibat kematian semua mahluk hidup di dunia. Bagaimanapun, Parvati, diperingatkan di sini, untuk tidak menyentuh lehernya yang bisa mengakibatkan racunnya turun ke badan., disinilah beliau mempertahankan racun itu , sehingga membuat lehernya berwarna biru..
       Shiva sering dilukiskan berdiri didampingi  bantengnya, Nandikeshvara atau Nandi (penuh kegembiraan). Secara simbolis, Nandi mewakili kecenderungan hewan, seperti keinginan untuk melakukan hubungan kelamin, patuh dan jinak pada tuannya. Dengan demikian, shiva menunggangi Nandi, dan selalu taat pada perintahnya. Nandi juga mewakili kekuatan dan kejantanan. Dia sering dilihat di candi Shiva pada posisi berbaring di depan tempat pemujaan, menatap ke arah Dewa Shiva. Nandi juga mewakili jivatma , jiwa individu, dan sifat – sifat binatang.  Sifat tersebut semakin mendorong jauh kita kedalam dunia material. Kecuali bila kita bisa mengatasinya.
Bersambung……………Para .Bhakta Krisna sangat menghormati Shiva dan Shiva menghormati mereka.

Jumat, 17 Desember 2010

Jalan Kebaktian ( Devotional Service )

Jalan Kebaktian ( Devotional Service )



“Bagi Mereka yang secara tetap memuja dan berbakti kepadaKU dengan penuh cinta, Aku memberikan pemahaman dan kemudahan untuk kembali kepadaKU.” (Tuhan Krishna, Bhagavad gita, 10. 10)
Tanpa memandang aliran agama tertentu, sebutan, atau daerah, prinsip dari agama pada dasarnya hampir sama: berserah diri kehadapan Tuhan, tidak menjadi egois,  dan hidup berdampingan diantara sesama . Dalam tradisi Veda Khususnya para Vaisnava, tujuan akhir dari kehidupan spiritualnys adalah berubahnya kesadaran . Jiwa terbelenggu, dijerumuskan pada kesadaran yang terpusat pada objek semu dan sementara, sementara kesadaran murni adalah kebalikan dari situasi tersebut. Tujuan hidup manusia adalah selalu berpikir tentang  Tuhan dan mengendalikan pikiran.  Pada  akhirnya  bhakti Yoga, atau  Devotional  service disarankan bagi penekun spiritual, satu hal yang paling berharga untuk dibicarakan. Berbagai cara bisa dilakukan supaya Kesadaran pribadi terhubung dengan kesadaran tertinggi bisa . Yang paling terpenting adalah  Bhakti yoga dengan menyebutkan nama suci Tuhan “Hare Krishna Hare Krishna, Krishna Krishna, Hare Hare, Hare Rama Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare”.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang pengetahuan Bhakti Yoga ini, seseorang dianjurkan untuk mencari seorang guru spiritual yang bonafide. seseorang harus menghalihkan kesadaran mereka dari sekedar mengejar kesempurnaan materi ke kesadaran Tuhan. Menjelaskan semuanya ini sangatlah sulit, oleh sebab itu cobalah mencari satu sosok mulia dari kisah terdahulu yang pernah diceritakan dan bukan hanya sekedar tradisi spiritual . dan Veda memiliki semuanya ini, mulai dari kitab sastra, puisi, dan komentar yang tersebar dan masih dibicarakan sampai saat ini di seluruh  dunia. Ada itihasa seperti Ramayana, Mahabharata, dan juga Purana, disertai dengan komentar/tafsiran yang tak terhitung jumlahnya dan telah dirangkum oleh orang – orang suci zaman dulu. Meskipun demikian kedalaman dan ruang lingkup dari pustaka Veda sangatlah luas, pada dasarnya kesimpulan akhirnya sama: Tuhan Maha tinggi, oleh sebab itu, kita harus selalu sibuk dalam pelayanan Bakti kepadaNya.
Orang – orang pada zaman ini, oleh para  ahli Veda, Guru – guru Vaishnava, menyarankan bukan saja menyebutkan nama suci  Tuhan, tapi juga menghindari kehidupan yang berdosa, aktivitas yang paling berbahaya yang membuat jatuh dalam kegiatan berdosa dibagi menjadi empat kategori: memakan daging, Berjudi,  sex bebas, dan mabuk- mabukan.
Menyebutkan nama suci Tuhan dengan penuh pengabdian , bisa dipastikan mencegah kita terjerumus  kedalam kegiatan yang berdosa tersebut. Larangan seperti memakan daging dan lainnya dikenal sebagai empat prinsip dasar, dan hanya dengan mematuhi standar ini , seseorang bisa mengalami kemajuan dalam kehidupan spiritualnya. Seperti Tuhan Krisna, Kepribadian Tertinggi dari Tuhan, bersabda pada Bhagavad Gita bahwa semua upacara ritual yang dijelaskan dalam veda hanya diperuntukkan untuk satu orang dan tidak ada seorang pun yang tahu di balik semua itu.  Seseorang yang mengetahui alasan dibalik menyebutkan nama suci Tuhan dan empat prinsip dasar diatas, mendapatkan pemahaman yang tertinggi.

Jadi apa sebenarnya tujuan dari penulisan ini? Kenapa harus ada boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan pada kehidupan rohani/spiritual? Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa obyek utama kita sebenarnya mengubah kesadaran (self Realization). Sekarang ini kesadaran kita terpusat pada masa depan / yang akan datang, seperti dimana kita bisa makan, tidur, mendapatkan jodoh, mempunyai waktu baik, dsb. kesadaran Kita juga kadang kala menyelidiki masa lalu yang telah berlangsung, khususnya peristiwa yang tidak bisa kita lupakan. “Aku tidak dapat mempercayainya dan demikian disebutkan itu ke aku; Aku tidak dapat membahagiakan mereka; Aku tidak dapat meyakini, aku harus menunggu lama di bandara  udara; Aku tidak akan pernah menumpang pesawat itu lagi.” Sehingga banyak sekali pikiran kita berbicara sepanjang hari, dan semuanya mempengaruhi kesadaran kita.
Tujuan dari kehidupan spiritual adalah untuk mengubah cara berpikir kita. Kebahagiaan utama kehidupan didapatkan dari  cinta. Melewatkan waktu bersama teman - teman, keluarga, atau dengan sahabat, saling mengasihi, sehingga timbul rasa bahagia. Alangkah baiknya bila emosi yang kuat pada seluruh kehidupan, baik materi dan spiritual, dialihkan kepada mencintai Tuhan Krishna. Walaupun setiap orang memetik pelajaran berharga dari pengalaman  hidup yang lalu, tapi hanya tiga hal penting yang perlu disadari : Tuhan adalah pemilik dari segalanya, beliau  adalah teman kita, dan beliau  adalah kebahagiaan utama. Supaya Tuhan bisa menikmati pastinya harus ada yang dinikmati. Disinilah jiwa individu datang dalam permainan Tuhan. Sebagai bawahan, ibarat  menyalakan api unggun dari api asli, kita lahir supaya bisa dinikmati oleh Tuhan. Oleh karena kita punya kebebasan yang terbatas, kita punya satu kecenderungan untuk melupakan kenyataan ini dan berpikir bahwa kitalah sang penikmat. Ketika cara berpikir  kita berganti dari menikmati  ke dinikmati, kita telah mencapai kesempurnaan dalam hidup.
Jadi kita punya resep yang diberikan oleh orang- orang suci. Menyebutkan nama suci  Tuhan adalah kegiatan religious yang paling effektif untuk orang – orang  pada zaman ini. tidak semua orang akan mempraktekkannya. Sekalipun kita mengadopsi cara  tersebut, seberapa seringkah kita harus melakukan chanting ini ( menyebutkan nama suci Tuhan)? Betapapun, kita punya tanggungjawab lain yaitu bekerja  setiap hari . Kalau kita tidak bekerja, kita tidak akan mempunyai uang untuk merawat / memelihara rumah kita, teman - teman, dan keluarga. Kalau kita tidak membersihkan rumah, segalanya akan semakin kotor dan tidak enak untuk dipandang Kalau kita tidak makan tepat waktu, kita akan semakin lapar dan capek. Kewajiban ini sudah pasti harus dijumpai, tapi tugas rutin menyebutkan nama suci Tuhan tidak harus ditolak. Oleh sebab itu para suci dari Vaishnava memberikan petunjuk seberapa banyak penyebutan nama Tuhan ini harus dilaksanakan. Karena Nama suci Tuhan sungguh sangat kuat dalam memberikan kebebasan, Chanting ini biasanya dilaksanakan dalam nuansa tidak terlalu formal. Pertama tama ambil japa mala, sejenis tasbih yang terdiri dari 108 bead bersatu seperti rantai. mala digenggam pada tangan kanan, pada waktu yang sama jari terfokus pada satu bead. Pada masing-masing bead lafalkan maha mantra diatas, kemudian beralih pada bead selanjutnya bila sudah selesai satu bead, sampai ke 108 bead. Itu baru satu kali putaran japa. Angka minimum dari japa ini disarankan enam belas kali putaran setiap harinya.
Bagi mereka yang telah terbiasa dengan Bahasa Sansekerta, melafalkan Mahamantra tersebut tidaklah sulit. karena Lidah telah terbiasa mengatakan “ Krishna ”, “Rama ”, dan “ Hare ”, Jadi setelah terbiasa dengan mantra tersebut, proses chanting tidaklah terlalu lama. Dalam tradisi formal veda, seseorang akan melihat seorang brahmana melaksanakan upacara agama melafalkan mantra – mantra dengan sangat cepat. Mereka tanpa kesulitan menggunakan Bahasa Sansekerta, melafalkan semua sabda dengan sempurna pada waktu yang sama. Pada tahun 1980, ada seseorang yang terkenal dalam acara televisi karena mempunyai kemampuan berbicara secara  cepat. John Moschitta, Jr. muncul pada acara komersil untuk mainan anak-anak. seperti Mesin kecil berbicara dengan sangat cepat dan memberikan keterangan yang sesuai sebanyak – banyaknya dalam jangka waktu yang ditentukan.  para  brahmana yang bertugas melaksanakan yadnya juga hampir sama, melafalkan dengan cepat mantra tapi tetap pada koridornya.
Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan Bahasa Sansekerta melafalkan Mahamantra diatas sangatlah sulit. Apalagi dianjurkan untuk tidak salah dalam melafalkan intonasinya, membuat semakin sulit untuk bisa melaksanakannya dalam 16 putaran setiap hari, terutama pada permulaan. Meskipun sulit, kita harus ingat tujuan akhir dari kegiatan ini, yaitu mengubah kesadaran Kita dan ini hanya bisa terjadi kalau kita melakukannya. Kita tidak bisa mendapatkan ini semua hanya dalam semalam, terutama kalau kita sibuk dengan aktivitas yang berhubungan dengan hal-hal yang sedang kita coba untuk lupakan. Ini sama seperti kalau kita berkata saya tidak mau pusing memikirkan makanan lagi, sementara pada waktu yang sama menghabiskan waktu seharian untuk pergi ke restaurant.
Jadi bulatkan tekad untuk berkata bahwa menyebutkan nama suci Tuhan enam belas kali putaran setiap hari wajib dilakukan , seiring dengan mengontrol diri dari empat pilar kehidupan yang berdosa. Dengan melakukan ini jangan berpikir  bahwa masalah kita selesai! Seyogyanya tidak, Kehidupan dunia materi penuh dengan( rwabineda) diatas dan bawah, tinggi dan rendah. Selama kita terpuruk, kemana kita mencari  bimbingan? Apa yang terjadi kalau tidak ada seorang guru spiritual di sekitar untuk menolong kita? Bagaimana kita menyelesaikan masalah kalau kita telah disibukkan dengan kegiatan bhakti pada Tuhan ( Devotional service)?
Untuk menemukan solusinya, mari kita lihat permasalahan umum yang kita jumpai sehari - hari. Yang pertama kondisi negatif adalah kekecewaan. Mereka mengatakan bahwa semua pikiran manusia dapat digolongkan ke dalam salah satu dari dua kategori: menyenangkan atau menyedihkan. Satu menit kita berbahagia karena mendapatkan apa yang sesuai dengan keinginan kita. Tapi Menit berikutnya kita bersedih melihat kenyataan barang berharga kita telah hilang. Kekecewaan timbul dari kegagalan untuk mencapai suatu kondisi positif, terutama kalau sesuai dengan harapan kita. Contohnya, katakanlah kita bekerja setiap hari dengan mengendarai mobil, tapi suatu hari tiba – tiba terjadi macet yang sangat panjang. Telah Terjadi kecelakaan  beberapa  mil di depan kita, dan sekarang kemacetan dirahkan ke jalan lain. Secara alami di situ akan timbul  kekecewaan karena kita berharap sampai ditempat kerja tepat waktu. Kedatangan di tempat kerja tepat waktu adalah kondisi positif yang kita harapkan, dan sekarang tiba-tiba tidak sesuai dengan rencana.
“apabila kita berkonsentrasi pada objek kesenangan ( indria ), seseorang membangun keterikatan padanya, dan indria semakin berkembang, dan dari sana timbul kemarahan.” (Tuhan Krishna , Bhagavad -gita, 2. 62)
Dengan kata lain, munculnya  kondisi negatif sebenarnya di akibatkan oleh kekecewaan. Kondisi ini dikenal sebagai marah. Kita menjadi sangat marah karena gagal untuk mencapai keinginan. marah lebih buruk dibandingkan dengan kekecewaan karena marah dapat membuat bingung, yang membuat kita kehilangan akal. oleh karena tidak bisa menimbang hal baik dan buruk, kita bisa bertindak kejam. Tindakan kejam membawa kita ke lebih banyak kondisi negative yang sangat buruk seperti apa yang kita bilang dari awal; karenanya tindakan ini dikenal sebagai aktivitas yang bukan berlandaskan nalar. Orang berkata, “Potong hidungmu karena wajahmu buruk ”, gambaran  pikiran yang tidak masuk akal. Kalau seseorang melihat wajah yang buruk rupa lalu memotong hidungnya itu tidaklah akan mengubah keadaan wajahnya menjadi menarik namun sebaliknya, makanya jangan lakukan apapun untuk melawan kemarahan.
Lalu kenapa bhakti yoga cocok untuk semua ini? Bagaimana kita menyelesaikan masalah kita terutama kekecewaan dan kemarahan tanpa kehadiran seorang rohaniwan untuk menolong kita? Contoh tersebut diatas hanyalah sebagian kecil  dari kekecewaan dan kemarahan, kondisi negative yang lebih besar bisa kita jumpai ketika terjadi tragedi seperti kematian, kehilangan kekayaan, dan perceraian. Bagaimanakah Krishna bisa menolong kita dengan keadaan ini? Lebih jauh, bagaimana mungkin kita bisa menerima keadaan dimana kita tidak percaya pada diri sendiri?
Solusi masalah ini bisa ditemukan pada bhakti yoga itu sendiri. Kekecewaan berhubungan dengan maya, atau yang mana bukan Krishna, ini tidak pernah bisa dibasmi. Rahasia suksesnya adalah mengurangi effek dari kekecewaan. Ini dapat terjadi bila tujuan utama kita adalah bhakti yoga. Lebih – lebih bila kita terlibat dalam kegiatan Pelayanan bakti kepada Tuhan, pengaruh dari keinginan- keinginan  yang menimbulakan kekecewaan bisa dikurangi. Tujuan  utama kita tiap hari adalah untuk melaksanakan pelayanan bakti kepada Tuhan sebanyak yang kita bisa. Pelayanan Tuhan( kebaktian ) ini meliputi menyebutkan nama suci Tuhan, mendengarkan kisah tentang Tuhan, mengingat kebesaran Tuhan, bersembahyang kepada Tuhan, dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Kalau kita sudah melakukan chanting enam belas putaran sehari tapi masih saja ada rasa marah dan sedih, kita harus melakukan chanting lebih dari 16 putaran  atau ikut dalam pelayanan kebaktian. Waktu luang bisa dimanfaatkan untuk  membaca teks Veda, menonton film klasik, mendengarkan kirtan ( nyanyian mengagungkan Tuhan), mengunjungi tempat suci, melihat gambar- gambar Dewa, melakukan persembahan pada arca Tuhan, memasak persiapan makanan yang sattwika disembahkan kepada Tuhan, dsb. Pilihan lain sudah tidak ada lagi..
Seperti disebutkan sebelumnya, Krishna adalah penikmat , sehingga beliau adalah penikmat nyata dari Pelayanan bakti. Ketika kita dihadapkan pada suatu kesulitan, satu keadaan dimana kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, jalan keluarnya adalah melaksanakan kegiatan yang  membuat Krishna bahagia.
Hanuman, abdi setia dari Tuhan Rama, satu kali dihadapkan pada suatu keadaan sulit dimana dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Hanuman diamanatkan  oleh Rama, salah satu inkarnasi dari Krishna, untuk menemukan dimana Sita, istriNya. Ketika mencapai kerajaan Lanka dimana Sita berada, Hanuman memperlihatkan kekuatan hebat dan Raja dari Lanka, Ravana, jadi berduka. Bila dipikirkan, samasekali tidak ada ide untuk menemukan Sita tapi sukses kembali ke Rama, Hanuman sudah putus asa dan berniat bunuh diri. Tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, tapi pada akhirnya memutuskan untuk melanjutkan  misinya karena hanya dengan tetap hidup dia mempunyai kesempatan untuk melayani Rama. Tidak melaksanakan pelayanan kebaktian tidak akan membuat siapapun menjadi  baik. Dia memilih jalan pengabdian sebab sekalipun dia gagal, paling tidak dia telah mencoba untuk memuaskan Rama.
Tentu saja semuanya akan diselesaikan pada akhirnya, dan tidak ada  seorangpun yang  lebih kuat bila dibandingkan dengan Hanuman. Kita dapat memetik pelajaran yang sama untuk keadaan kita. Kita pasti akan dihadapkan pada keadaan sulit yang tak terduga walaupun secara tulus kita ikut dalam kegiatan pelayanan Bakti, tapi arah kita / tujuan kita adalah untuk menyenangkan Krishna, penikmat utama. mempertahankan tujuan ini dipikiran kita, baik guru spiritual, pada instruksinya, atau Supersoul/ paratman  bercokol dalam hati akan sungguh – sungguh membimbing kita pada jalan yang benar.

Sabtu, 13 November 2010

Apa yang harus kita lakukan

Ketika zaman sekarang orang mulai dibingungkan dengan berbagai permasalahan. baik itu masalah mental atau material, lalu apa dong yang harus kita perbuat?

Bencana alam dimana - mana, teknologi semakin maju namun moralitas manusia semakin menurun. apakah ini suatu kemajuan atau kemunduran ?

Hanya satu yang bisa kita lakukan kembali ke jati diri kita. Siapa sebenarnya kita.
hal itu hanya bisa didapatkan hanya bila kita bisa tunduk hati mendengarkan ajaran - ajaran moral yang telah disampaikan oleh leluhur kita dari zaman dulu. dan yang pastinya kita bisa berserah diri. mempercayakan segala sesuatunya kepada Tuhan.
Namun hanya beberapa orang yang bisa seperti itu. apakah anda salah satunya????