About us

Senin, 03 Januari 2011

Lanjutan Identitas Asli Shiva dan Durga

Bhakta KRISHNA menghormati SHIVA
Dan SHIVA menghormati mereka
       Shiva hadir di Dunia ini demi kepentingan semua orang, dan berusaha menolong mahluk hidup ke arah kemajuan spiritual. Karenanya beliau mempunyai garis perguruan spiritual sendiri. Beliau berkata kepada putra dari Raja Pracinibarhi, “Siapapun yang berserah diri kehadapan  Kepribadian Tertinggi dari Tuhan, Krishna, yang mengendalikan segalanya, aku sangat menghormatinya.”  
Putra dari Raja ini berkeinginan untuk melakukan pertapaan untuk memuja Tuhan Vishnu dan saat mencari tempat yang pantas, bertemu dengan Dewa Shiva. Badannya berkilau keemasan, lehernya kebiru-biruan, memiliki tiga mata, dan ditemani oleh para ahli musik yang sedang mengagungkannya. Shiva adalah pelindung dari orang saleh dan mereka yang memiliki sifat  baik. Sehingga beliau dengan senang hati menyarankan ke pangeran itu. Selanjutnya beliau berkata:
       “Seseorang yang secara langsung memasrahkan hidupnya kepada Tuhan Krishna, atau Vishnu, dengan jalan Pelayanan Bakti dengan segera mendapatkan tempat di Dunia spiritual. saya, Dewa Shiva, dan dewa- dewa yang  lain mencapai planet ini hanya setelah hancurnya dunia . Kamu adalah bhakta Tuhan, dan aku menghormatimu sama halnya aku menghormati Kepribadian Tertinggi dari Tuhan Sendiri. Aku mengetahui bahwa mereka menyayangiku dan akupun sayang pada mereka. Tidak ada siapapun yang sayangnya ke para bhakta seperti aku
       Dengan begitu, para bhakta Krishna tidak pernah meremehkan Shiva, tapi memujanya sebagai Bhakta terbaik dari Tuhan Krisna. Seorang bhakta Krishna juga berdoa ke Dewa Shiva, tapi meminta Shiva untuk membantunya mencapai Tuhan Krisna, dan tidak sekadar untuk kepentingan materi. seperti kita temukan pada Tulasi Ramayana (Uttara Kanda, Doha 45), Tuhan Rama mengatakan “ ada suatu rahasia yang tersembunyi seperti doktrin ada udang di balik batu: tanpa memuja Sankara ( Dewa Shiva) seseorang tidak dapat mencapai pengabdian kepadaku.” Sehingga dengan cara ini, Shiva dapat membantu kita di dalam mencapai pengabdian ke Tuhan Krishna dan ekpansinya.

       Setelah Dewa Shiva berkata kepada putra dari Raja Pracinabarhi, beliau memberikan sebuah mantra yang sangat bermanfaat, sangat suci dan menguntungkan bagi seseorang yang ingin mencapai tujuan utama dari kehidupan. mantra ini disebut nyanyian Shiva, mulai dari sajak 33 sampai 79, bagian ke Duapuluh Bab ke-empat dari Srimad Bhagavatam . Beliau mengawali doanya dengan sajak ini:
       “O Kepribadian Tertinggi dari Tuhan, semua keagungan untukMu. Anda adalah yang paling termulia dari semua jiwa yang berkesadaran. Karena anda selalu memberi berkat pada mereka,, saya berharap bahwa Anda memberkatiku. Anda dipuja berdasarkan petunjuk sempurna  yang anda berikan. Anda adalah jiwa tertinggi; oleh sebab itu saya menyampaikan salam hormat sebagai mahluk  hidup tertinggi.”
       Sementara sisa dari 45 sajak doa ini, Dewa Shiva memuji berbagai kualitas, karakteristik, dan kekuatan dari kehidupan Tertinggi dalam wujudnya sebagai Tuhan Krishna. Setelah bertahun – tahun berdoa dengan mantra tersebut,, para putra Raja dipanggil dengan sebutan para Praceta, Tuhan Vishnu Sendiri hadir  dihadapan mereka. Dan berkata, “Mereka – mereka yang berdoa sesuai dengan petunjuk Dewa Shiva, baik di pagi hari atau malam hari, akan kuberkati. Dengan cara ini mereka dapat memenuhi keinginan dan mendapatkan pengetahuan yang baik.
      Masih pada Bhagavatam (4.6. 42 - 53), kita bisa tahu bahwa Dewa Shiva adalah yang terhebat diantara para Dewa. Selama pelaksanaan Upacara yang dilakukan oleh  Daksha, Yang mana Beliau sangat tidak menyukai Shiva dan istrinya , Durga (Sati) mengorbankan dirinya sendiri ke dalam api. Sati adalah anak perempuan Daksha sendiri dan tidak dapat menerima penghinaan yang dilakukan oleh ayahnya terhadap Shiva. Sementara Shiva dalam meditasinya mengetahui hal itu dan menjadi sangat murka serta berubah menjadi nyala api. Sesudah itu, Dewa Brahma dan para dewa pergi menenangkan Dewa Shiva. Brahma menghibur Shiva dan memanggilnya sebagai “ Dewa Tersayang,” dan menyebutnya sebagai pengendali seluruh alam semesta, kombinasi dari ibu dan ayah dari jagat raya, dan Brahman adalah Tertinggi, di luar ciptaan ini. Di sini kita dapat melihat bahwa Brahma, pencipta sebagian dari alam semesta, memuji Dewa Shiva sebagai salah satu yang tertinggi. Ini adalah untuk memenangkan Dewa Shiva, karena amarahnya dapat menghancurkan alam semesta.
       Ketika upacara agama bisa dilanjutkan dan Daksha mempersembahkan mentega diikuti dengan mantra – mantra  dari Yajur Veda , Dewa Vishnu muncul di situ pada bentuk aslinya sebagai Narayana. Sebagaimana diuraikan dalam  Bhagavatam  (4.7. 18 - 29) segera setelah Dewa Vishnu muncul, semua para dewa, termasuk Dewa Brahma, Shiva, para Gandharva dan orang-orang suci, dengan segera memberi  hormat. Kehadiran Dewa Vishnu mengeluarkan cahaya terang berkilau dari tubuhnya, semua yang hadir disana kalah kilauannya. Semua orang menyembah Beliau. Selanjutnya Dewa Shiva berkata pada Vishnu, “Tuhanku terkasih, pikiran  dan kesadaranku selalu tertuju pada kaki padmaMu, yang mana sebagai sumber dari semua berkah dan segala keinginan, dipuja oleh semua orang suci yang sudah mengalami pembebasan karena kaki padmaMu sangat pantas untuk dipuja. Dengan pikiran yang selalu tetap pada kaki padmaMu, Aku tidak lagi bisa diganggu oleh orang – orang yang menghinaku, menyatakan bahwa kegiatanku tidak murni, Aku tidak keberatan dengan tuduhan mereka, dan aku memaafkan dan menunjukkan belas kasihan, sama halnya Anda menunjukkan  belaskasihan ke semua mahluk hidup.”
       Setelah semuanya memberi hormat kepada Dewa Vishnu, Beliau berkata pada Daksha, “Brahma, Shiva dan aku adalah penyebab tertinggi dari penjelamaan dunia material. Aku adalah Jiwa tertinggi, bagi pencari kesadaran diri. Tapi secara impersonal ( tanpa kepribadian), tidak ada perbedaan di antara Brahma, Dewa Shiva dan Aku. Aku adalah Kepribadian asli dari Tuhan, tapi didalam menciptakan, memelihara dan menghancurkan  penjelmaan kosmis ini, Aku brtindak melalui energy kasar (material ), dan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan, kehadiranku dimana – mana sama. Seseorang yang kurang pengetahuan berpikir bahwa para dewa seperti Brahma dan Shiva adalah bebas tak terikat, atau dia bahkan berpikir bahwa mahluk hidup adalah bebas tak terikat. Seseorang dengan inteligen rata-rata tidak memikirkan kepala dan bagian lain dari tubuh yang terpisah. Dengan cara yang sama, Pemujaku tidak membedakan Vishnu, semua tersebar melalui Kepribadian, dari apapun atau dari setiap mahluk hidup. Seseorang yang tidak berpikir bahwa Brahma, Vishnu, Shiva atau mahluk hidup pada umumnya dipisahkan dari Tertinggi, dan yang mengetahui Brahman, menyadari kedamaian dan yang lain tidak.
       Ini sebagai tanda ketergantungan para dewa terhadap Dewa Vishnu. Dewa Vishnu adalah penyebab awal dari penciptaan alam semesta. Dewa Brahma dilahirkan karena Dewa Vishnu, dan Dewa Shiva dilahirkan dari Dewa Brahma. Ini adalah energi yang berasal dari Dewa Vishnu, dalam bentuk Dewa  Brahma dan Shiva, yang menciptakan dan memusnahkan alam semesta. Dewa Brahma dimanifestasikan untuk melanjutkan penciptaan, sementara Dewa Shiva membantu dalam hal menghancurkan. Dengan cara ini, mereka saling behubungan dan bekerja bersama-sama seperti bagian dari tubuh. Namun, mereka semua bermain dan mempunyai peran yang berbeda dan berpengaruh nyata dalam mengatur alam semesta, tapi tetap tergantung pada Dewa Vishnu. Ketika kita bisa melihat bahwa semua mahluk hidup adalah perbanyakan  dari Tuhan Tertinggi dan energinya, seseorang mencapai kedamaian yang  sesungguhnya.
       Pada kenyataan, disebutkan bila orang suci dan para bakta bisa  melihat dengan cara  demikian akan menjadi pemuja Dewa Shiva, Brahma dan Dewa Vishnu. Suatu kali ketika Dewa Shiva bepergian, beliau bertemu Rsi hebat Markandeya seperti baru selesai melaksanakan meditasinya. Pada waktu itu, Markandeya mempersembahkan puja kepada Dewa Shiva serta memberkati sang Rsi dan menanyakan apakah ada anugerah yang beliau inginkan. Sebagaimana diuraikan dalam pada Bhagavatam  (12. 10. 19 - 22) Suta Gosvami berkata: “Dewa Shiva, adalah dewa terkemuka diantara para Dewa  dan menjadi naungan dari para bakta suci,. Karena dipuaskan oleh pujian Rsi Markandeya. Dewa shiva tersenyum dan berkata kepada sang Rsi: Silahkan meminta berkah kepadaku, diantara para pemberi berkah, kita bertiga--Brahma, Vishnu dan aku—adalah yang terbaik. Bila melihat kita tidak akan sia-sia, karena hanya dengan melihat kita satu makhluk hidup mencapai keabadian. Para Dewa yang menghuni dan mengatur seluruh planet, bersama Dewa Brahma, Tuhan tertinggi Hari dan aku, memuliakan, memuja dan membantu para brahmana yang  suci, selalu tenang, bebas dari ketergantungan materi, berbelas kasih terhadap semua mahluk hidup, benar – benar murni berbakti kepada kami, tanpa kebencian dan diberkati dengan pengetahuan sama. Para Bhakta ini tidak membedakan di antara Dewa Vishnu, Dewa Brahma dan aku, meski berbeda di antara mereka sendiri dan mahluk hidup lain. Oleh karena kamu adalah bakta suci seperti itu, kami memujamu.”
Bersambung…….Posisi Dewa Shiva

Minggu, 02 Januari 2011

Bhagavanta-Purana lanjutan


Bab tiga Krisna adalah sumber dari seluruh Inkarnasi ( Penciptaan ).

1. Suta mengatakan: pada awal masa penciptaan Tuhan memperbanyak diriNya dalam bentuk umum yang dikenal dengan Purusa dan memanifestasikan ramu-ramuan untuk penciptaan Dunia material. Dan selanjutnya pertama - tama diciptakan tujuh belas dasar pokok dari aktivitas dasar material. ini dimaksudkan untuk penciptaan material alam semesta.

2. Bagian-bagian Purusa berbaring di dalam air alam semesta. Dari pusat badanNya muncul biji batang Teratai, dan dari bunga teratai di atas batangnya,Brahma, Guru dari seluruh penciptaan alam semesta ini diciptakan.

3. Bisa dipastikan bahwa seluruh sistem planet alam semesta ini berada di dalam badan dari Purusa yang begitu luas, Tapi Purusa tidak bisa berbuat apa – apa terhadap penciptaan dari ramuan  material ini. Badannya selalu berada dalam spiritual .semuanya sangat luar biasa.

4. Para Pencinta Tuhan, dengan penglihatan matanya yang sempurna, melihat bentuk purusa yang tak terlampaui ini seperti mempunyai seribu kaki, paha, lengan, muka – kesemuanya benar- benar original. Di dalam badanya itu ada seribu kepala,telinga,mata,dan hidung. Kesemuanya dihiasi dengan seribu mahkota, anting – anting yang menyala dan dipercantik dengan kalung- kalung  bunga yang semua jumlahnya begitu banyak tak terhitung..

5. Bentuk ini (manifestasi kedua dari Purusa/Brahma) adalah sumber dan benih yang tak terbinasakan dari begitu banyak penjelmaan (inkarnasi) di dalam alam semesta ini. Dari benih dan bagian bentuk ini, mahluk hidup yang berbeda, seperti dewa- dewa, manusia dan yang lainnya diciptakan.

6. Pertama – tama pada awal diciptakan empat putra brahma yang tak pernah menikah yang disebut dengan Kumara. Yang telah bersumpah untuk membujang, berdoa dengan teguh  dan berkeras hati untuk menyadari kebenaran Abadi.

7. Tuhan dengan senang hati menerima seluruh Pengorbananya dan menerima Penjelamaan (inkarnasi) sebagai Babi Hutan(sebagai penjelmaan kedua), dan untuk kesejahteraan Bumi, beliau mengangkat bumi dari bangian bawah alam semesta.

8.  Pada zaman kemakmuran dari Resi- resi, Personalitas Tuhan, dengan kuasanya menerima Penjelmaan ketiganya sebagai Dewarsi Narada, beliau paling bijaksana diantara dewa- dewa. Beliau mengumpulkan dan memperjelas weda – weda yang ada hubungannya dengan pelayanan kepada Tuhan dan memberi inspirasi untuk bekerja tanpa mengharapkan imbalan.

9. Pada penjelmaan yang keempatnya, Tuhan sebagai Nara dan Narayana, Putra kembar dari istri Dharma, Raja dari kebenaran. Beliau dengan sangat tekunnya dan bisa dijadikan tauladan untuk mengontrol Indria.

10. Penjelmaan kelima bernama Yang mulia Kapila, yang begitu sempurna diantara manusia. Beliau memberi penjelasan terhadap elemen daya cipta dan metafisik kepada Asuri Brahmana, karena pengaruh waktu pengetahuan ini telah hilang.

11. Penjelmaan ke enam dari Purusa sebagai putra dari Atri yang bijaksana. Beliau lahir dari kandungan Anasuya, yang selalu bersembahyang untuk kemunculanNya. Beliau membicarakan Tuhan yang begitu luar biasa dan melampaui segalanya kepada Alarka, Prahlada dan yang lain (Yadu,Haihaya,dll).

12. Penjelmaan ketujuh adalah Yajna, Putra dari Prajapati Ruci dan istrinya Akuti. Beliau mengontrol alam semesta pada zaman perubahan oleh Svayambhuva Manu dan dibantu oleh Dewa- dewa seperti Putranya Yama.

13. Penjelmaan kedelapan adalah Raja Rsabha, Putra dari Raja Nabhi dan Istrinya Merudevi. Penjelmaan saat itu Tuhan memperlihatkan kesempurnaanNya.  Yang diikuti oleh semuanya yang benar – benar bisa mengontrol indera- indera dan di hormati oleh seluruh kehidupan.

14. O para Brahmana, pada penjelmaan kesembilan, Tuhan, karena keinginan kuat dari  para bijaksana lewat pemujaan, menerima badan sebagai Raja(Prthu) bertugas untuk memelihara tanah untuk menghasilkan berbagai macam produk. Karena itulah Bumi begitu indah dan menarik.

15. Ketika suatu saat ada Banjir bandang sesudah Periode Caksaku Manu dan seluruh dunia terendam didalam air, Tuhan mengambil  wujud sebagai Ikan (Matsya) dan melindungi Vaivasvata Manu, menjaga agar tetap berada di  Perahunya.

16. Penjelmaan kesebelas Tuhan mengambil wujud Kura-Kura Yang mana Cangkangnya diperuntukkan sebagai tempat Gunung Mandaracala, yang digunakan sebagai kayu pengaduk oleh theist dan atheist dari alam semesta ini.
  
17. Penjelmaan keduabelas, Tuhan muncul sebagai Dhanvantari, dan di ketiga belas beliau memikat para atheist dengan kecantikan wanita yang begitu mempesona dan memberikan  tirta amerta kepada para Dewa untuk diminum.

18. Penjelmaan keempat belas, Tuhan muncul sebagai Nrsimha dan membagi dua badan dari Hiranyakasipu yang atheist dengan kuku-kukunya, seperti pemahat memahat dengan tajam.

19. Pada penjelmaan yang kelima belas, Tuhan memakai wujud Brahmana cebol(Vamana) dan mengunjungi Upacara Pengorbanan yang dilakukan oleh Maharaja Bali. Walaupun dalam hati beliau sangat menginginkan kembalinya ketiga dunia, dengan sangat sopannya tetap saja meminta diberikan tanah sepanjang tiga langkah kaki beliau.

20. Pada penjelmaan Tuhan yang keenam belas, Tuhan sebagai Bhrgupati  menghancurkan kaum Ksatrya karena membelot ( menentang ) para brahmana ( orang – orang cerdas ).

21. Sesudah itu penjelmaan Tuhan sebagai Sri Vyasadeva muncul dalam kandungan Satyawati lewat Parasara Muni,  beliau membagi weda yang satu menjadi beberapa bagian beserta cabang-cabangnya, karena melihat kenyataan bahwa manusia sangat terbatas kecerdasanya.

22. Pada Penjelmaan yang kedelapan belas, Tuhan muncul sebagai Raja Rama. Untuk menyenangkan para Dewa, beliau memperlihatkan kekuatan manusia super, dengan mengontrol lautan India, dan membunuh Raja Rahvana yang atheist, yang bertempat diseberang lautan.

23. Penjelmaan kesembilan belas dan duapuluh, Tuhan memunculkan dirinya sebagai Balarama dan Tuhan Krisna dalam keluarga Vrsni( Dinasti Yadu), dengan begitu beliau menghilangkan beban – beban Dunia.

24. Selanjutnya pada awal Kali Yuga, Tuhan akan muncul sebagai Tuhan Buddha, putra dari Anjana, di propinsi Gaya, tujuannya untuk menipu mereka- mereka yang iri hati terhadap kepercayaan theist ( percaya akan Tuhan)

25. Selanjutnya sesudah itu, masih ada hubungan kedua yuga , Tuhan sebagai pencipta akan lahir sebagai penjelmaan Kalki dan menjadi putra dari Visnu Yasa. Pada saat itu aturan- aturan di bumi  akan merosot (merusak) dan dibelotkan.

26. O para Brahmana, Penjelmaan –penjelmaan Tuhan sungguh sangat tidak terhitung. Seperti anak sungai yang mengalir dari sumber air yang tak pernah habis.

27. Semua para Rsi, Manu, Dewa- Dewa, dan Leluhur Manu, yang memiliki kekuatan khusus adalah bagian sempurna atau bagian dari kesempurnaan Tuhan. Ini Juga termasuk Prajapati – Prajapati.

28. Semua penjelmaaan – penjelmaan ( inkarnasi ) yang disebutkan adalah bagian sempurna atau bagian kesempurnaan dari Tuhan, tapi Tuhan Krisna adalah ( kepribadian) Personalitas Tuhan yang asli. Kesemuanya muncul di planet- planet  kapanpun ada gangguan dari para atheist.  Tuhan berinkarnasi untuk melindungi para Theist.

29. Siapapun  secara hati – hati dan bersungguh – sungguh menceritakan kemunculan misterius dari Tuhan, dengan Rasa cinta Kasih pada pagi dan malam hari, mampu meringankan beban dari seluruh kesengsaraan hidup.

30.  Daya pikir ( konsep )dari wujud umum Tuhan , seperti yang nampak pada dunia material adalah khayalan. Tidak akan bisa bagi yang kurang kecerdasannya untuk menyesuaikan pemikiran akan bentuk Tuhan yang dimiliki. Tapi pada kenyataanya Tuhan tidak mempunyai bentuk Material.

31. Mendung dan debu dibawa oleh udara, tapi orang yang kurang kecerdasanya mengatakan bahwa langit mendung dan udara kotor. Hampir sama, mereka juga akan menanamkan  pemikiran  badan materialnya di dalam jiwanya.

32. Di luar pemikiran yang dangkal ini ada yang lain ,  bentuk pikiran yang halus adalah tanpa adanya kekakuan dan tidak terlihat, tidak terdengar dan termanifestasikan(terwujudkan). Manusia yang  pemikirannya di luar pemikiran yang halus ini ( melewati mind ), tidak akan lahir kembali berulang – ulang.

33. Kapanpun seseorang yang sudah berpengalaman, dengan kesadaran diri,  dengan badan halus atau kasar tidak ada yang perlu dilakukan lagi untuk dirinya yang benar – benar  murni, pada saat itu dia melihat dirinya sendiri sebagai Tuhan.

34. Jika energi khayalan  surut dan manusia benar- benar menjadi kaya dengan pengetahuan oleh kuasa Tuhan, lalu dia menjadi seseorang yang bijaksana dengan Kesadaran Dirinya dan  ditempatkan pada keaggunganNya.

35. Orang yang belajar dan menjelaskan kelahiran dan aktivitas belum lahir dan kemalasan,  yang bahkan tanpa bisa ditutupi oleh sastra weda, dia adalah Tuhan buat hatinya.

36. Tuhan, dengan segala aktivitasNya selalu tak ternoda, guru dari keenam indera dan benar – benar mahakuasa dengan enam kekayaannya. Beliau menciptakan alam semesta, memelihara, dan menghancurkannya tanpa sedikitpun kena dampaknya.Beliau berada di dalam setiap mahluk hidup dan selalu bebas (independen).

37. Orang bodoh dengan pengetahuannya yang dangkal tidak pernah tahu wujud beliau yang tak terbayangkan, nama-nama serta aktivitas-aktivitas dari Tuhan, yang mana berperan seperti Aktor di sebuah Drama. Juga tidak bisa mengekpresikan sesuatu, bahkan dalam spekulasi (mengira-ngira), juga tidak dalam kata-kata.

38. Hanya mereka – mereka yang tanpa syarat, tanpa penyelaan,  melakukan pelayanan lewat kaki Teratainya Tuhan Krisna, yang berlindung kepadaNya , bisa tahu pencipta dari alam semesta ini yang begitu mewah, kuat dan tak terbayangkan.

39.Hanya dengan pertanyaan yang seperti anda tanyakan tadi seseorang bisa sukses di dunia dan sungguh – sungguh tahu dengan sempurna, cinta kasih kepada Personalitas Tuhan,  sebagai pemilik seluruh alam semesta, dan bisa menjamin sedikit demi sedikit kebebasan akan ketakutan lahir berulang ulang.

40. Srimad-Bhagavatam ini adalah mengenai Inkarnasi(penjelmaan) Tuhan, disusun oleh Srila Vyasadeva, inkarnasi dari Tuhan. Untuk kebaikan semua orang, kesuksesan, Kebahagiaan dan kesempurnaan.

41. Sri Vyasadeva menyampaikan kepada anaknya, Beliau sangat dihormati diantara orang – orang yang sudah menyadari Kesadaran Dirinya, sesudah mengambil inti sari dari seluruh sastra weda dan sejarah alam semesta.

42. Sukadeva Goswami, Putra dari Vyasadeva, akhirnya menyampaikan Bhagavantam kepada Raja Pariksit, Yang duduk dikelilingi oleh para bijaksana di tepi sungai Gangga, menunggu kematian tanpa makan atau minum.

43. Bhagavatan Purana ini sama cemerlangnya seperti Matahari, dan baru dimunculkan setelah kembalinya Tuhan Krisna ke tempatnya yang abadi, ditemani oleh Agama,Pengetahuan,dll. Orang – orang yang kehilangan pegangan akibat kebodohan yang menyelimuti begitu tebalnya pada zaman kali yuga, akan bisa mendapatkan pencerahan dari Purana ini.

44. O para Brahmana yang terpelajar, ketika Sukadeva Gosvami menceritakan Bhagavatam disana ( ditengah kehadiran penguasa hebat Pariksit), saya mendengarkannya dan memperhatikan dengan sungguh senang, semuanya itu disebabkan karena kemurahan hatinya, saya bisa belajar bhagavatam dari  seorang yang benar- benar bijaksana. Sekarang saya akan perdengarkan kesemuanya kepada anda, apa yang telah saya pelajari dari beliau dan saya sendiri sudah mendapatkan manfaatnya(Kesadaran diri).


Bab empat  Kemunculan dari Sri Narada

1. Mendengar Suta Gosvami berbicara seperti itu, Saunaka Muni, tertua diantara mereka, Pemimpin yang terpelajar diantara semua Rsi yang sedang melakukan Upacara Pengorbanan, mengucapkan selamat kepada Suta Gosvami seperti berikut.

2. Saunaka mengatakan: O Suta Gosvami, Anda sungguh sangat beruntung dan dihormati oleh semua karena bisa mengutarakan dan menceritakan. Tolong ceritakan pesan dari Srimad-Bhagavatam, yang telah dibicarakan oleh Suta Gosvami orang yang begitu hebat dan bijaksana.

3. Pada periode dan tempat apa ini pertama kali dimulai, dan kenapa bisa terjadi? Darimana Krisna-Dvaipayana Vyasa, yang terbijaksana mendapat inspirasi untuk menyusun sastra ini?

4. Putra Vyasadeva adalah Pencinta Tuhan yang hebat, sama dengan para muni, yang mana pikirannya selalu berkonsentrasi pada Tuhan yang tunggal. Beliau sudah tidak terikat dengan aktivitas duniawi, tapi jarang dipublikasikan, beliau tampak seperti orang bodoh.

5. Ketika Sri Vyasadeva mengikuti putranya, beliau melihat wanita cantik sedang mandi . walaupun Vyasadeva tidak tergoda tapi beliau khawatir dengan putranya. Tapi kenyataannya beliau berlalu begitu saja. Orang yang mengikuti menanyakan hal ini dan wanita tadi mengatakan: beliau benar – benar murni. Ketika melihat saya, beliau tidak melihat perbedaan antara wanita dan pria tapi yang lain melihatnya seperti berbeda.

6. Bagaimana beliau Srila Sukadeva, putra Vyasa bisa dikenali oleh penduduk ketika memasuki Kota Hastinapura, sesudah sebelumnya mengembara di propinsi Kuru dan Jenggala, tampak seperti orang gila, bodoh dan penggangu?

7. Bagaimana bisa terjadi Raja Pariksit bertemu dengan beliau yang  bijaksana ini, memungkinkan kita bisa mendapatkan inti sari dari Veda – Veda yang beliau sampaikan?

8. Beliau(Sukadeva Gosvami) biasanya tinggal di sebuah keluarga biasa untuk waktu yang cukup lama sebagai pemerah susu. Dan beliau lakukan ini untuk menyucikan tempat tinggal tersebut.

9. Dikatakan bahwa Maharaja Pariksit adalah pencinta Tuhan yang Hebat dan kelahirannya dan segala aktivitasnya sungguh sangat luar biasa. Tolong katakana tentang beliau.

10. Beliau adalah penguasa yang hebat dan seluruh kemewahan dan kekayaan ada dalam kerajaannya. Beliau sungguh dimuliakan dan menaikkan kehormatan dari Dinasti Pandu. Kenapa beliau meninggalkan semuanya dan duduk di tepi sungai Gangga menunggu sampai kematian datang?

11. Beliau adalah penguasa yang hebat dan semua musuh akan datang dan menunduk kepadanya dan menyerahkan seluruh kekayaannya untuk dimanfaatkan semua. Beliau sungguh sangat muda dan kuat, dan bisa dipastikan mempunyai kekayaan yang berlimpah. Kenapa beliau bermaksud meninggalkannya semua, termasuk hidupnya ?

12. Siapapun dia yang mencintai atau pencari Personalitas Tuhan , mereka hidup hanya untuk kemakmuran, kemajuan dan kebahagiaan orang lain. Mereka  tidak hidup untuk rasa egoisme,  bahkan Raja Pariksit bebas dari keterikatan akan rasa memiliki, bagaimana bisa beliau menyerahkan badan kasarnya, yang menjadi tempat  bernaung bagi setiap penduduknya.?

13. Kami tahu anda sangat ahli dalam bidang ini, kecuali beberapa bidang weda, dan tolong dijelaskan semuanya yang tadi.

14. Suta Gosvami mengatakan: ketika zaman kedua (Dwapara Yuga)berakhir dan datangnya zaman ketiga (Kreta Yuga),  Vyasadeva lahir untuk Parasara dalam kandungan Satyavati, saudara perempuan dari Vasu.

15. Pada suatu hari Vyasadeva, seperti biasanya di pagi hari menyucikan dirinya  dengan air Sarasvati  dan duduk bermeditasi sendirian.

16. Maharesi Vyasadeva melihat sesuatu yang ganjil terjadi pada zaman. Ini terjadi pada bumi disetiap usia yang berbeda, akibat dari kekuatan waktu yang tidak bisa dilihat.

.
17-18. Maharesi, benar- benar berpengetahuan, bisa melihat, lewat pandangannya yang bisa melampaui, keadaan yang semakin memburuk dari Dunia material, akibat dari pengaruh usia. Beliau juga bisa melihat kekurang percayaan orang – orang secara umum dan akan terus berkurang seiring berjalannya kehidupan dan menjadi tidak sabar karena kurangnya Kebaikan . kemudian bermeditasi untuk kebahagiaan setiap orang dan mahluk hidup.
 
19. Beliau melihat Pengorbanan yang disebutkan di Weda-weda  dimakdsudkan untuk menyucikan setiap type orang. Dan untuk menyederhanakan setiap prosesnya , beliau membagi weda yang satu menjadi empat dan supaya disebarkan kepada setiap orang.

20. Empat bagian dari sumber Pengetahuan yang asli(weda) di buat secara terpisah. Tetapi Kisah – kisah  nyata dan sejarah yang asli dituturkan  di dalam Purana dan disebut sebagai weda yang kelima.

21. Sesudah di bagi menjadi empat bagian, Rsi Paila menjadi ahli dalam bidang Rg Veda, Jaimini ahli dalam Sama Veda, Vaisampayana sendiri mengagungkan Yajur Veda.

22. Sumantu Muni Angira, Yang selalu sibuk dalam Pelayanan Tuhan, diberi kepercayaan untuk Athrva Veda. Dan ayah saya Romaharsana. Dipercaya untuk mencatat Purana dan Sejarahnya.

23. Semua para Resi hebat ini dalam tugasnya, menyampaikan semua weda – weda kepada para pengikutnya secara turun temurun, selanjutnya setiap masing – masing cabang disampaikan kepada setiap manusia.

24. Demikianlah Maharesi Vyasadeva, sangat berbaik hati kepada Rakyat jelata yang kurang pengetahuannya, menyusun Weda- Weda dan berbaur dengan orang – orang yang kurang kecerdasannya.

25. Dengan Rasa Kasihannya, Maharesi dengan kebijaksanaanya berpikir. Ini semua tidak akan bisa membuat orang mendapatkan tujuan hidupnya. Selanjutnya dia menyusun Kisah sejarah yang hebat yang disebut Mahabarata untuk wanita, pencari kebenaran dan teman – temannya yang medwijati(lahir duakali)

26. O para Brahmana yang sudah medwijati, dalam pikirannya  masih belum merasa puas,  walaupun beliau menyibukkan dirinya bekerja untuk kesejahteraan umat manusia.

27. Dikarenakan Maharesi belum merasa puas di dalam hati, sekali lagi beliau merenung, sebab beliau tahu inti sari dari Agama, beliau berkata di dalam hati:

28-29. Saya sudah, lewat kerja keras , tanpa kepura-puraan memuji dan mengagungkan Weda – Weda, Guru spiritual dan tempat dari pemujaan dan pengorbanan. Sudah juga menyebarkan dengan mengatur dan memperlihatkan , secara bertahap kepada penganut lewat cerita Mahabarata, dengan demikian bahkan wanita, sudra, dan yang lainya bisa tahu bagian dari agama.

30. Saya merasa kurang lengkap, karena saya tahu benar apa yang sebenarnya disebutkan di dalam weda-weda.

31. Ini mungkin dikarenakan karena saya tidak secara khusus menunjukkan akan Pelayanan kepada Tuhan.

32. Seperti disebutkan sebelumnya, Narada sampai di tempat tinggalnya Krisnadvaipayana Vyasa di tepi sungai Sarasvati dan sepertinya Vyasadeva menyesali kelemahannya.

33. Kedatangan Sri Narada membawa harapan baik, Sri Vyasadeva  bangun dan memberi hormat, memberikan penghormatan yang sama seperti yang diberikan kepada Dewa Brahma, sebagai pencipta alam semesta.