About us

Senin, 03 Januari 2011

Lanjutan Identitas Asli Shiva dan Durga

Bhakta KRISHNA menghormati SHIVA
Dan SHIVA menghormati mereka
       Shiva hadir di Dunia ini demi kepentingan semua orang, dan berusaha menolong mahluk hidup ke arah kemajuan spiritual. Karenanya beliau mempunyai garis perguruan spiritual sendiri. Beliau berkata kepada putra dari Raja Pracinibarhi, “Siapapun yang berserah diri kehadapan  Kepribadian Tertinggi dari Tuhan, Krishna, yang mengendalikan segalanya, aku sangat menghormatinya.”  
Putra dari Raja ini berkeinginan untuk melakukan pertapaan untuk memuja Tuhan Vishnu dan saat mencari tempat yang pantas, bertemu dengan Dewa Shiva. Badannya berkilau keemasan, lehernya kebiru-biruan, memiliki tiga mata, dan ditemani oleh para ahli musik yang sedang mengagungkannya. Shiva adalah pelindung dari orang saleh dan mereka yang memiliki sifat  baik. Sehingga beliau dengan senang hati menyarankan ke pangeran itu. Selanjutnya beliau berkata:
       “Seseorang yang secara langsung memasrahkan hidupnya kepada Tuhan Krishna, atau Vishnu, dengan jalan Pelayanan Bakti dengan segera mendapatkan tempat di Dunia spiritual. saya, Dewa Shiva, dan dewa- dewa yang  lain mencapai planet ini hanya setelah hancurnya dunia . Kamu adalah bhakta Tuhan, dan aku menghormatimu sama halnya aku menghormati Kepribadian Tertinggi dari Tuhan Sendiri. Aku mengetahui bahwa mereka menyayangiku dan akupun sayang pada mereka. Tidak ada siapapun yang sayangnya ke para bhakta seperti aku
       Dengan begitu, para bhakta Krishna tidak pernah meremehkan Shiva, tapi memujanya sebagai Bhakta terbaik dari Tuhan Krisna. Seorang bhakta Krishna juga berdoa ke Dewa Shiva, tapi meminta Shiva untuk membantunya mencapai Tuhan Krisna, dan tidak sekadar untuk kepentingan materi. seperti kita temukan pada Tulasi Ramayana (Uttara Kanda, Doha 45), Tuhan Rama mengatakan “ ada suatu rahasia yang tersembunyi seperti doktrin ada udang di balik batu: tanpa memuja Sankara ( Dewa Shiva) seseorang tidak dapat mencapai pengabdian kepadaku.” Sehingga dengan cara ini, Shiva dapat membantu kita di dalam mencapai pengabdian ke Tuhan Krishna dan ekpansinya.

       Setelah Dewa Shiva berkata kepada putra dari Raja Pracinabarhi, beliau memberikan sebuah mantra yang sangat bermanfaat, sangat suci dan menguntungkan bagi seseorang yang ingin mencapai tujuan utama dari kehidupan. mantra ini disebut nyanyian Shiva, mulai dari sajak 33 sampai 79, bagian ke Duapuluh Bab ke-empat dari Srimad Bhagavatam . Beliau mengawali doanya dengan sajak ini:
       “O Kepribadian Tertinggi dari Tuhan, semua keagungan untukMu. Anda adalah yang paling termulia dari semua jiwa yang berkesadaran. Karena anda selalu memberi berkat pada mereka,, saya berharap bahwa Anda memberkatiku. Anda dipuja berdasarkan petunjuk sempurna  yang anda berikan. Anda adalah jiwa tertinggi; oleh sebab itu saya menyampaikan salam hormat sebagai mahluk  hidup tertinggi.”
       Sementara sisa dari 45 sajak doa ini, Dewa Shiva memuji berbagai kualitas, karakteristik, dan kekuatan dari kehidupan Tertinggi dalam wujudnya sebagai Tuhan Krishna. Setelah bertahun – tahun berdoa dengan mantra tersebut,, para putra Raja dipanggil dengan sebutan para Praceta, Tuhan Vishnu Sendiri hadir  dihadapan mereka. Dan berkata, “Mereka – mereka yang berdoa sesuai dengan petunjuk Dewa Shiva, baik di pagi hari atau malam hari, akan kuberkati. Dengan cara ini mereka dapat memenuhi keinginan dan mendapatkan pengetahuan yang baik.
      Masih pada Bhagavatam (4.6. 42 - 53), kita bisa tahu bahwa Dewa Shiva adalah yang terhebat diantara para Dewa. Selama pelaksanaan Upacara yang dilakukan oleh  Daksha, Yang mana Beliau sangat tidak menyukai Shiva dan istrinya , Durga (Sati) mengorbankan dirinya sendiri ke dalam api. Sati adalah anak perempuan Daksha sendiri dan tidak dapat menerima penghinaan yang dilakukan oleh ayahnya terhadap Shiva. Sementara Shiva dalam meditasinya mengetahui hal itu dan menjadi sangat murka serta berubah menjadi nyala api. Sesudah itu, Dewa Brahma dan para dewa pergi menenangkan Dewa Shiva. Brahma menghibur Shiva dan memanggilnya sebagai “ Dewa Tersayang,” dan menyebutnya sebagai pengendali seluruh alam semesta, kombinasi dari ibu dan ayah dari jagat raya, dan Brahman adalah Tertinggi, di luar ciptaan ini. Di sini kita dapat melihat bahwa Brahma, pencipta sebagian dari alam semesta, memuji Dewa Shiva sebagai salah satu yang tertinggi. Ini adalah untuk memenangkan Dewa Shiva, karena amarahnya dapat menghancurkan alam semesta.
       Ketika upacara agama bisa dilanjutkan dan Daksha mempersembahkan mentega diikuti dengan mantra – mantra  dari Yajur Veda , Dewa Vishnu muncul di situ pada bentuk aslinya sebagai Narayana. Sebagaimana diuraikan dalam  Bhagavatam  (4.7. 18 - 29) segera setelah Dewa Vishnu muncul, semua para dewa, termasuk Dewa Brahma, Shiva, para Gandharva dan orang-orang suci, dengan segera memberi  hormat. Kehadiran Dewa Vishnu mengeluarkan cahaya terang berkilau dari tubuhnya, semua yang hadir disana kalah kilauannya. Semua orang menyembah Beliau. Selanjutnya Dewa Shiva berkata pada Vishnu, “Tuhanku terkasih, pikiran  dan kesadaranku selalu tertuju pada kaki padmaMu, yang mana sebagai sumber dari semua berkah dan segala keinginan, dipuja oleh semua orang suci yang sudah mengalami pembebasan karena kaki padmaMu sangat pantas untuk dipuja. Dengan pikiran yang selalu tetap pada kaki padmaMu, Aku tidak lagi bisa diganggu oleh orang – orang yang menghinaku, menyatakan bahwa kegiatanku tidak murni, Aku tidak keberatan dengan tuduhan mereka, dan aku memaafkan dan menunjukkan belas kasihan, sama halnya Anda menunjukkan  belaskasihan ke semua mahluk hidup.”
       Setelah semuanya memberi hormat kepada Dewa Vishnu, Beliau berkata pada Daksha, “Brahma, Shiva dan aku adalah penyebab tertinggi dari penjelamaan dunia material. Aku adalah Jiwa tertinggi, bagi pencari kesadaran diri. Tapi secara impersonal ( tanpa kepribadian), tidak ada perbedaan di antara Brahma, Dewa Shiva dan Aku. Aku adalah Kepribadian asli dari Tuhan, tapi didalam menciptakan, memelihara dan menghancurkan  penjelmaan kosmis ini, Aku brtindak melalui energy kasar (material ), dan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan, kehadiranku dimana – mana sama. Seseorang yang kurang pengetahuan berpikir bahwa para dewa seperti Brahma dan Shiva adalah bebas tak terikat, atau dia bahkan berpikir bahwa mahluk hidup adalah bebas tak terikat. Seseorang dengan inteligen rata-rata tidak memikirkan kepala dan bagian lain dari tubuh yang terpisah. Dengan cara yang sama, Pemujaku tidak membedakan Vishnu, semua tersebar melalui Kepribadian, dari apapun atau dari setiap mahluk hidup. Seseorang yang tidak berpikir bahwa Brahma, Vishnu, Shiva atau mahluk hidup pada umumnya dipisahkan dari Tertinggi, dan yang mengetahui Brahman, menyadari kedamaian dan yang lain tidak.
       Ini sebagai tanda ketergantungan para dewa terhadap Dewa Vishnu. Dewa Vishnu adalah penyebab awal dari penciptaan alam semesta. Dewa Brahma dilahirkan karena Dewa Vishnu, dan Dewa Shiva dilahirkan dari Dewa Brahma. Ini adalah energi yang berasal dari Dewa Vishnu, dalam bentuk Dewa  Brahma dan Shiva, yang menciptakan dan memusnahkan alam semesta. Dewa Brahma dimanifestasikan untuk melanjutkan penciptaan, sementara Dewa Shiva membantu dalam hal menghancurkan. Dengan cara ini, mereka saling behubungan dan bekerja bersama-sama seperti bagian dari tubuh. Namun, mereka semua bermain dan mempunyai peran yang berbeda dan berpengaruh nyata dalam mengatur alam semesta, tapi tetap tergantung pada Dewa Vishnu. Ketika kita bisa melihat bahwa semua mahluk hidup adalah perbanyakan  dari Tuhan Tertinggi dan energinya, seseorang mencapai kedamaian yang  sesungguhnya.
       Pada kenyataan, disebutkan bila orang suci dan para bakta bisa  melihat dengan cara  demikian akan menjadi pemuja Dewa Shiva, Brahma dan Dewa Vishnu. Suatu kali ketika Dewa Shiva bepergian, beliau bertemu Rsi hebat Markandeya seperti baru selesai melaksanakan meditasinya. Pada waktu itu, Markandeya mempersembahkan puja kepada Dewa Shiva serta memberkati sang Rsi dan menanyakan apakah ada anugerah yang beliau inginkan. Sebagaimana diuraikan dalam pada Bhagavatam  (12. 10. 19 - 22) Suta Gosvami berkata: “Dewa Shiva, adalah dewa terkemuka diantara para Dewa  dan menjadi naungan dari para bakta suci,. Karena dipuaskan oleh pujian Rsi Markandeya. Dewa shiva tersenyum dan berkata kepada sang Rsi: Silahkan meminta berkah kepadaku, diantara para pemberi berkah, kita bertiga--Brahma, Vishnu dan aku—adalah yang terbaik. Bila melihat kita tidak akan sia-sia, karena hanya dengan melihat kita satu makhluk hidup mencapai keabadian. Para Dewa yang menghuni dan mengatur seluruh planet, bersama Dewa Brahma, Tuhan tertinggi Hari dan aku, memuliakan, memuja dan membantu para brahmana yang  suci, selalu tenang, bebas dari ketergantungan materi, berbelas kasih terhadap semua mahluk hidup, benar – benar murni berbakti kepada kami, tanpa kebencian dan diberkati dengan pengetahuan sama. Para Bhakta ini tidak membedakan di antara Dewa Vishnu, Dewa Brahma dan aku, meski berbeda di antara mereka sendiri dan mahluk hidup lain. Oleh karena kamu adalah bakta suci seperti itu, kami memujamu.”
Bersambung…….Posisi Dewa Shiva

5 komentar :

  1. sivha yang maha agung..di sivha purana mnyebutkan shiva adalah mahkluk teragung di alam semesta ini yang memiliki wujud ketidakpribadian yaitu linggam yang merupakan hyang widhi sang ilahi itu sendiri..
    (sivha purana)

    BalasHapus
  2. Purana di di golongkan kedalam tiga bagian yaitu satwam, rajas dan tamas.
    Shiva purana ini masuk dalam golongan mana ? apakah Satvam purana, rajas atau tamo ? yang saya ketahui Shiva Purana di golongkan ke dalam Tamo purana. maaf kalo salah

    BalasHapus
  3. Apakah pantas menghina Dewa Siwa,@Komang Sapta yang terhormat !

    BalasHapus
  4. Menurut Saya, itu bukanlah penghinaan terhadap Dewa Siwa,, karena memang begitulah adanya jika kita mempelajari keseluruhan Veda, bukan hanya berfokus pada satu Kitab Purana saja,, Purana memang dibagi menjadi 3 (Sattvam, Rajas dan Tamas) yang dimaksudkan untuk mensucikan Jiwa-Jiwa secara bertahap dalam koridor Veda,, Pembagian ini termuat dalam Kitab Padma Purana,, dengan mempelajari segala Veda, maka hanya nama Vishnu-lah yang termuat disana sebagai nama Tuhan dalam Veda,,

    BalasHapus
  5. Dbc , tolong dibuat artikelnya biar saya lebih jelas, tp yang jelas kita mengucapkan Om dalam puja , itu adalah lambang shiva , Brahma Vishnu dan shiva (Iswara ) bukankah umat hindu memuja tri murti jd buat apa mencari yg terhebat jika hati kita murni tuhan dalam wujud apapun akan kita rasakan kehadirannya untuk kita, salam damai

    BalasHapus